What We Do…

Mau jelasin DKV itu ngapain?

Yang jelas DKV akan meneliti titik-titik permasalahan yang ada, entah itu adalah segi penjualan, segi penyampaian pesan, segi penyampaian informasi, segi artistik, segi norma-norma, segi psikologi, dan segi-segi-segi-segi lain. KENAPA? orang kadang melupakan, DKV bukan seniman murni, DKV memiliki prinsip kerja sendiri, sehingga dituntut memiliki kemampuan untuk membaca suatu masalah tidak hanya harafiah saja.

Yang jelas DKV itu mencari referensi… referensi suatu kejadian, referensi suatu iklan, referensi suatu tulisan, referensi suatu jenis huruf, referensi suatu keilmuan (mungkin di luar DKV), referensi gaya gambar yang sudah ada (art nouveau, pop-art, art deco, retro art, vector art, street art, dll dll dll), apa pun referensi adalah yang tidak menyimpang dari inti permasalahan yang ada. KENAPA? banyak orang malas mencari referensi hanya akan berakhir dengan hal-hal yang bersifat umum karena setelah dibuat ternyata sudah pernah ada yang mengkaryakan. Dengan memiliki pengetahuan referensi yang luas, IDE menuntut kita berpikir lebih maju dan orisinil.

Yang jelas DKV itu mengamati… suka sekali mengamati, entah itu fisik orang (hidung, mulut, mata, tangan, kaki, kutil lalala…), entah itu benda-benda (mobil, bunga, hp, upil, lalala…), entah itu hewan-hewan termasuk serangga (kucing, anjing, ternak, kepiting, lalala…) KENAPA? karena semua itu hanyalah salah satu sumber dari IDE yang bisa muncul kapan saja.

Yang jelas DKV itu merekam semua diatas itu tadi… entah itu dalam bentuk gambar (sketsa, gambar real, lalala lah….), entah dalam bentuk coret-coretan (tulisan dokter kali…), dengan kamera, dengan hp, dengan apa pun lah itu media rekam bisa dipake pasti dipake semua. KENAPA? karena IDE juga bisa hilang begitu saja gara-gara hal sepele, yaitu kita lupa!

Yang jelas DKV akan mendesain suatu rancangan solusi permasalahan yang dari pertamanya diperoleh dengan berbagai media sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi yang dimiliki oleh seorang DKV. Apakah itu? Media cetak bisa. Media rekam bisa. Media gambar bisa. Media lukisan bisa. Media cetak digital bisa. Media… Media… Media… Seandainya bisa memasang karya di tubuh seekor sapi yang mau disembelih itu efektif untuk iklan budayakan hidup vegetarian, maka sapi juga bisa jadi media DKV (hahahahaha….)



So.. I think tat wat we do… at least one thing tat we do…



amelia rukmasari s., S.Sn.

0 komentar:

 
Copyright © DesKomVis